Loading...
world-news

UNIVERSITAS HASANUDDIN - ILMU GIZI


Akreditasi

A

Strata

S1

Perminatan

SAINTEK

Website

https://fkm.unhas.ac.id

Sekilas Tentang ILMU GIZI

SEJARAH
Pembentukan Program Studi Ilmu Gizi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin didasari oleh komitmen pimpinan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin dan seluruh staf yang berada di Bagian Gizi. Melalui perjuangan yang panjang (kurang lebih 3 tahun), pada akhirnya, tanggal 22 September 2005, lahirlah Program Studi Ilmu Gizi dengan keluarnya SK Dikti No.3127/D/T/2005. Dengan adanya SK Dikti ini maka secara resmi, FKM sudah dapat memulai melakukan proses pembelajaran dalam program studi ilmu gizi.
     Pada tahap awal pengembangan program studi Ilmu Gizi telah dilakukan beberapa kali lokakarya. Dimulai dengan lokakarya tentang pembentukan Program S1 Gizi dan lokakarya yang terkait dengan kurikulum serta proses belajar mengajar.
     Pertemuan di tingkat Nasional juga diikuti oleh beberapa staf bagian Gizi FKM utamanya dalam pembentukan KIGI (Kolegium Ilmu Gizi Indonesia) dan AIPGI (Asosiasi Institusi Pendidikan Gizi Indonesia). Melalui kedua badan ini juga dilakukan penyeragaman kurikulum inti dan berbagai metode pembelajaran seperti SCL (Student Centered Learning).
     Dengan adanya SK Dikti ini maka secara resmi, FKM sudah dapat memulai melakukan proses pembelajaran dalam program studi ini. Program Studi S1 Ilmu Gizi Akreditasi A dari BAN-PT. Surat Keputusan Nomor 024/BAN-PT/Ak-XV/S1/VIII/2012, 10 Agustus 2012. Pelaksanaan seleksi masuk mahasiswa dilakukan minimal 1 kali satu tahun dengan materi ujian standar dan ditetapkan secara nasional.
LAB
  • LABORATORIUM TERPADU
  • LABORATORIUM AVA
  • LABORATORIUM KULINER
  • ARSIP LABORATORIUM KULINER
  • ADMIN LABORATORIUM KULINER
PROGRAM STUDI
Visi
“Menjadi Pusat Unggulan Ilmu Gizi dengan Reputasi Internasional dan Berbasis Benua Maritim Indonesia pada Tahun 2020”.

 sasas
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan dalam bidang ilmu gizi yang handal, kompetetif, dan berkualitas internasional yang berbasis BMI.
2. Mengembangkan penelitian gizi yang tepat guna berbasis BMI untuk menghasilkan karya ilmiah bereputasi internasional.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat secara professional dalam peningkatan status gizi masyarakat dengan mendukung program pencapaian SDGs.
4. Mengembangkan enterpreneurship gizi yang kreatif dan inovatif yang berdaya saing

 asasas
Kompetensi Ilmu Gizi
1. Mampu menjelaskan secara benar dasar-dasar ilmu gizi dan kaitannya dengan kesehatan dan pangan;
2. Mampu mengkaji secara menyeluruh keterkaitan gizi, kesehatan, dan pangan dalam suatu sistem;
3. Mampu mengkaji, menilai, dan mengidentifikasi keadaan gizi individu, kelompok, atau masyarakat;
4. Mampu membuat perencanaan intervensi dan pelayanan gizi yang sesuai dengan kebutuhan;
5. Mampu melaksanakan intervensi dan pelayanan gizi sesuai dengan rencana intervensi;
6. Mampu melaksanakan kegiatan monitoring pelaksanaan intervensi dan pelayanan gizi;
7. Mampu melaksanakan kegiatan evaluasi pelaksanaan intervensi dan pelayanan gizi;
8. Mampu melakukan promosi gizi dan melakukan mobilisasi sosial untuk pencegahan dan penanganan masalah gizi;
9. Memahami pentingnya kerjasama lintas sektor, lintas disiplin dan lintas profesi dalam menangani masalah gizi;
10. Mampu melakukan persiapan-persiapan yang diperlukan untuk kegiatan advokasi dalam menangani masalah gizi;
11. Mampu merancang dan melaksanakan penelitian di bawah bimbingan seorang ahli atau kelompok ahli;
12. Mampu menerapkan hasil-hasil penelitian terbaru pada intervensi dan pelayanan gizi;
13. Mampu memutakhirkan diri dalam perkembangan ilmu dan teknologi bidang gizi.

 sasas
Kompetensi Penunjang
1. Mampu melakukan penyajian materi dan kasus gizi dalam berbagai media komunikasi dengan menggunakan salah satu bahasa internasional minimal bahasa Inggris;
2. Mampu menggunakan komputer dalam penulisan makalah atau tugas akhir serta dalam penyajian karya ilmiah;
3. Mampu menggunakan fasilitas internet dalam pencarian literatur dan juga dalam berkomunikasi dengan sejawat lainnya dalam bidang gizi.

 sas
Kompetensi Pendukung
1. Mampu memberikan konsultasi gizi dalam berbagai jenis media komunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baku;
2. Mampu menyajikan karya ilmiah yang diperoleh dari hasil lapangan dalam bentuk tertulis dalam jurnal ilmiah baik di tingkat nasional maupun internasional;
3. Mampu berkolaborasi dengan sesama profesi kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terintegrasi kepada masyarakat.